Jumat, 27 Mei 2011

Tips & Trik Sukses Diperantauan


Tips & Trik Sukses Diperantauan
Oleh : Dr. Agustinus Simanjuntak, SH, MH

Merantau : Pergi ke negeri lain atau daerah lain untuk mencari penghidupan atau mencapai kehidupan yang lebih baik “ Bona Pansongi “ menuju "Perantauan”.
Konsekuansi : hidup di tengah-tengah budaya masyarakat (sosisal&kultural) yang berbeda dengan daerah asal.
Tantangan : Bahasa, budaya, persepsi, dan karakter masyarakat setempat terhadap seorang perantau.
Persepsi : terkait dengan suku budaya perantau, sehingga citra cenderung masih kolektif. Contoh:Suku batak terkenal dengan pandai bernyanyi dan bermain musik, mudah diterima di masyaaka lainnya, setia dalam perkawinan,hormat kepada orang tua, dan wanita.

Membangun Citra Kolektif : Peran atau prestasi individu-individu batak di masyaakat.
Tantangan Citra kolektif : ulah buruk segelintir batak bisa merusak citra kolektif (identitas marga) Kebanggaan kolekif menjadi semakin pudar.
Peran Pekumpulan perantau : bukan mengeklusifitaskan diri, melainkan berperan sentral dalam memelihara citra kolektive, memelihara budaya luhur (yang memiliki nilai kebenaran) batak, dan penguatan peran di masyarakat , bangsa dan Negara.

Sikap Terhadap Budaya di Rantau :

Golden rule : segala sesuatu yang kita kehendaki supaya orang lain perbuat kepada kita, perbuatlah demikian kpada oang lain itu.

AKOMODATIF,ESPEK,INKLUSIF,LOW PROFILE,INTEGRATIF.

Tantangan Globalisasi :
- Pengaruh filsafat post modern : relativisme dan dekonstruksionisme aas budaya batak di kota-kota besar, seperti Surabaya. Kebenaran diganti dengan kebaikan. Ini bebahaya.
- Liberalism budaya : budaya didominasi barat, sehingga mendegradasi kebanggaan tehadap suku batak.

Kriteria Sukses di Rantau :

 Hamoraon : kaya maei atau kaya hati dan pengetahuan.
 Hagabeon : keberhasihan materi atau kebehasilan peran masyarakat.
 Hasangapon : kehomatan karena jabatan atau kekayaan atau karena integitas.

Nilah manusia tidak diukur dari tempelan atau atribut (jabatan, mobil, fasilitas, rumah, dst), tetapi di ukur dai KUALITAS hidup (intrinsic values). Ini menyangkut peran dan tanggungjawab di masyarakat.

Horasss…!!!

Disaampaikan pada latihan pengembangan manajerial IV Mahasiswa Bona pasongit (MBP) ITS. Surabaya,14 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar