Minggu, 06 November 2011

Marsipature Huta ni Bei


Suku batak merupakan salah satu suku yang tergolong besar di indonesia. batak juga terbagi menjadi berbagai suku. saya sendiri adalah batak simalungun yang berdasarkan fakta sejarah merupakan batak tertua di sumatera utara.
melalui blog ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan saya terhadap suku batak. adapun hal yang saya soroti adalah suku batak toba. kita semua tahu bahwa suku batak toba adalah suku yang memiliki SDM yang paling maju diantara suku batak lainnya. banyak suku batak toba yang telah terkenal baik di pemerintahan, pertahanan, dan paling terkenal lagi dibidang hukum. batak toba juga banyak yang terkenal melalui artis-artisnya, juga melalui hal-hal yang melanggar hukum seperti koruptor. Dapat dikatakan bahwa batak toba memiliki SDM yang tinggi dan berkembang secara pesat serta tersohor, tetapi dibalik semua itu, saya prihatin akan daerah asal dari batak toba yakni Pulau Samosir.


Pulau samosir yang terletak ditengah danau toba sangat banyak dibicarakan disemua penjuru dunia, banyak wisatawan yang berkunjung kesana baik dari domestik maupun mancanegara. tetapi jarang sekali ada yang ingin berkunjung kedua kalinya ke pulau samosir atau danau toba. hal tersebut dapat daya simpulkan dari penglihatan saya yang melihat pengunjung danau toba dan pulau samosir semakin menurun dari tahun ke tahun. hal-hal tersebut dikarenakan kurang pedulinya Pemerintah dan terkhusus suku Batak toba sendiri. dibalik keberhasilan suku Toba, tidak seiring dengan berkembangnya pulau samosir yang semakin tertinggal dan tidak diperhatikan.
slogan marsipature huta ni bei merupakan slogan bagi perantau suku batak toba, tetapi sampai saat ini belum terlihat difaktanya. penelusuran saya terakhir ke pulau samosir yaitu 17 agustus 2011, sangat sedih melihat kondisi pulau samosir yang tidak terawat, mulai dari pelabuhannya, jalan raya yang rusak, pantai yang kotor dan tidak diperhatikan, serta peninggalan budaya yang semakin usang karena tidak baiknya perawatan. apabila hal ini terus berkelanjutan, warisan budaya dipulau samosir bisa hilang dan tidak ada lagi pengunjung. saat ini yang ada hanya vila-vila yang ada dipinggir pantai yang dijangkau dengan speedboat pribadi dari perusahaan vila tersebut karena jeleknya jalur darat pulau samosir.
Melalui Artikel ini, mudah - mudahan dapat menggoyang hati para suku batak Toba yang sangat terkenal dan banyak berhasil diperantauan, agar membangun dan mengembangkan pulau samorir yang dulunya indah dan sebagai terimakasih mu untuk leluhur mu. terima kasih (Mauliate, Diatei Tupa) Horas....!!!